Bukan mempekerjakan
manusia namun menghardik sesuka hati. Aku tak mau itu. Arza moga menjadi anak
yang mampu meneruskan cita-cita.
Sebelumnya, putri
pertamaku, Felomena, meninggal dunia. Saat itu, berusia enam bulan dalam
kandungan ibunya. Ini kali pertama aku meneteskan air mata. Seingatku, aku tak
pernah menangis. Namun, ketika Felo pergi untuk selamanya, aku tak sanggup
membentuk bulingan jernih itu. Felo dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU)
Meunasah Mesjid, Cunda, Lhokseumawe.
Kini, aku berharap,
Arza menjadi anak yang baik. Mencintai sesama, dan mengasihinya. Amin.
Post a Comment