Kubah masjid di cat warna hitam pekat. Tiang
masjid dipenuhi warna hijau tua dipadupadan dengan dinding berwarna kuning. Nama
masjid ini diambil dari nama Sultan Langkat, Abdul Aziz Djalil Rachmat Syah
(1897-1927), atau sultan Langkat ke tujuh. Salah satu kesultanan Islami di
Sumatera tempo dulu.
Masjid ini gabungan arstitektur Timur Tengah,
Melayu, Tiongkok, dan Persia. Lihatlah pemilihan warna hijau dan kuning. Khas
warna-warna Islami pada kesultanan melayu di nusantara. Masjid ini berdiri di
atas lahan selouas 18.000 meter persegi. Pada tahun 1897, ini merupakan puncak kejayaan
Kesultanan Langkat. Wajar saja, jika Istana Darul Aman langkat juga dibangun
pada massa kepemimpinan Sultan Aziz.
Kabarnya, pembangunan masjid ini hanya
berlangsung 18 bulan, menelan biaya lebih dari 200.000 ringgit kala itu. Di
kompleks masjid, dipenuhi aneka makam. Umumnya makam keturunan sultan dan
pejuang Indonesia saat melawan Belanda.
Di sisi kiri masjid terdapat makam Tengku
Amir Hamzah. Di sisi kanan ada perpustakaan Amir Hamzah yang dikenal sebagai
penyair dan pahlawan nasional. Saya dan beberapa teman berfoto di depan makam
Amir Hamzah. Lebih detail tentang Amir Hamzah bisa klik
www.tengkuamirhamzah.com
Mendung semakin menggantung. Saya menjepret
beberapa frame foto di kompleks masjid bersejarah ini. (masriadi sambo)
Post a Comment