
Pesan
moral yang ingin saya sampaikan dalam novel itu bahwa begitu susahnya untuk
kuliah ketika konflik terjadi, novel ini bisa menjadi motivasi pada mahasiswa
dan masyarakat di seluruh Indonesia tidak mudah menyelesaikan pendidikan di
daerah perang.
Novel
Islami ini juga mengungkap sisi lain konflik yaitu hubungan pribadi antara
pasukan keamanan dengan gadis Aceh. Hal menarik lainnya, dalam novel itu juga
dikisahkan tentang pekerja di lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang ikut
membantu pemulihan trauma masyarakat Aceh yang terkena imbas konflik.
Seting
lokasi novel ini sekitar tahun 2004, jelang-jelang penandatanganan MoU antara
Pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki. Novel itu juga
untuk mengingatkan semua orang, bahwa perang tidak hanya mengakibatkan korban
jiwa, tapi juga menyulitkan generasi bangsa sekolah, bekerja dan menjalankan
aktivitas sehari-hari. Sehingga, novel ini bisa dijadikan renungan untuk
memupuk perdamaian yang telah berlangsung di Aceh.
Saat
ini buku tersebut dalam proses percetakan dan pada 17 Februari mendatang
diperkirakan telah tersebar ke seluruh Toko Buku Gramedia dan jaringan Kompas
Gramedia Group di seluruh Indonesia. Semoga pembaca menyambut positif hadirnya
novel itu. Penasaran, silahkan datangi toko buku Gramedia di seluruh Indonesia,
17 Februari 2014, harga terjangkau, dibawah Rp 50.000. Selamat membaca.
Post a Comment