Resolusi 2014

Monday, January 6, 20140 comments

Akhir tahun 2013 menjadi hal yang patut dikenang. Mengundurkan diri dari tempat bekerja selama empat tahun lebih. Hidup memang pilihan. Harus memilih antara pekerjaan dan keluarga memang sulit. Sebagian orang akan berpikir bahwa mundur sama dengan kebodohan lagi. Sebagian lainnya akan berpikir berbeda. Sudut pandang kita pada masalah tertentu akan berbeda tiap waktu.

Sempat berpikir akan menghabiskan akhir tahun di Pulau Sabang. Namun, setelah dijalani, dinikmati dan disyukuri, ternyata tak mampu bertahan. Tanya batin, tanya Allah, tanya orang tua dan keluarga. Ah, ternyata mundur jalan yang tepat. Tuhan berjanji, menutup pintu yang satu dan pasti akan membuka pintu lainnya.

Orang bijak menyebutkan, untuk melompat tembok, kita butuh mundur beberapa langkah. Mengambil ancang-ancang dan menyiapkan tenaga. Jika tidak, pasti, tembok tak bisa dilewati. Ini pula yang berlaku dalam lakon hidup.

Bagi manusia yang baik, tak perlu khawatir akan system hidup yang bergulir. Selalu ada tempat bagi orang-orang baik dan punya kapasitas. Sedangkan bagi kaum picik, selalu menggunakan politik belah bambu ala Belanda untuk mendapatkan sesuatu. Tuhan berbaik hati memberikan waktu pada nurani mereka agar taubat dan bersimpuh di kaki Ilahi. Namun, kaum ini akan bertahan lama. Diberi umur panjang, agar bisa bertaubat. Jika pun tak bertubat, maka kembali keharibaanNya dalam kondisi memilukan.

Resolusi tahun 2014 ini yaitu memberikan yang terbaik pada ibu. Wanita perkasa yang menjadi harapan keluarga kecil kami. Tahun ini, kami berencana mengumpulkan recehan rupiah, agar ibu bisa berangkat menunaikan ibadah haji. Semoga dikabulkan. Amin.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | By Safrizal
Copyright © 2012. :: cerita tentang aceh:: - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger