DUET pemimpin Aceh,
dr Zaini Abdullah dan Muzakkir Manaf kini berusia dua tahun. Tersisa tiga tahun lagi masa jabatan orang
yang akrab di sapa Doto dan Mualem di bumoe
Aceh itu. Selama dua tahun terakhir,
banyak hal yang telah dikerjakan. Mulai dari pemberian beasiswa untuk anak Aceh
ke luar negeri. Meminta izin impor untuk pelabuhan di Aceh ke pemerintah pusat.
Meningkatkan fasilitas Bandara Rembele Aceh Tengah hingga membangun
infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi di sejumlah kabupaten/kota.
Ibarat membuka
lahan baru, selama dua tahun ini duet yang diusung Partai Aceh itu baru menebas
jalan setapak. Menyiapkan jalan masuk ke areal lahan, lalu menerabas hutan,
membakar ranting dan kayu agar bisa mencangkul tanah dan menanam aneka
tumbuhan. Pada akhirnya bisa memetik tanaman yang bernilai ekonomis. Masih banyak
tahapan yang
harus dikerjakan.
Sebagai
pimpinan tertinggi di Aceh, kedua pimpinan ini harus rajin
mengevaluasi kinerja kabinetnya. Agar berjalan sesuai intruksi dan di
atas rel yang benar serta sesuai perencanaan. Kebijakan tanpa evaluasi dan
pengawasan sama dengan membakar uang rakyat di tumpukan sampah. Mubazir.
Beberapa hal
yang harus dievaluasi misalnya, bagaimana progres ekspor-impor melalui
Pelabuhan Krueng Geukuh Aceh Utara dan Pelabuhan Malahayati Banda Aceh? Dua
pelabuhan berstatus internasional itu masih dibalut sunyi. Kapal seakan enggan
bersandar. Padahal, Kementerian Perdagangan RI telah member izin impor lima
barang tertentu yaitu elektronik, tekstil, pakaian, serta makanan dan minuman via Pelabuhan Krueng Geukuh. Berdasarkan Peraturan Menteri
Perdagangan RI No 61/M/DAG/PER/9/2013 ada 840 item barang yang bisa masuk ke
Aceh lewat pelabuhan yang terletak di Aceh Utara itu.
Tentu, tak
mudah mendapatkan izin impor barang tersebut. Provinsi
lain sampai kini masih meminta jika tak mau disebut mengemis pada pemerintah
pusat agar diberikan pelabuhan sekelas Pelabuhan Krueng Geukuh.
Kini izin
sudah di tangan. Hanya eksekusi ekspor dan impor yang belum maksimal. Doto dan
Mualem tampaknya perlu menyatukan persepsi pemerintah kabupaten/kota agar mempermudah
izin untuk pengusaha ekspor-impor. Soal permodalan, pengusaha bisa meminta pada
Bank Aceh. Tentu memenuhi ketentuan perbankan.
Untuk
mendukung sektor ekspor, Dinas Pertanian Aceh harus peka terhadap perkembangan
zaman. Dinas ini harus meningkatkan produktivitas komuditi pertanian. Misalnya,
meningkatkan produktivitas padi yang saat ini hanya
enam ton per hektare menjadi delapan atau sepuluh ton per hekatre.
Sehingga, Aceh bukan hanya swasembada pangan, namun bisa menjual padi itu ke
negeri tetangga. Mari meniru langkah Thailand yang
mengekspor padi ke seluruh Asia Tenggara. Dinas terkait peka dan cepat tanggap
melihat perkembangan pasar. Jangan sampai Aceh memiliki izin impor, namun minim
barang ekspor. Maka, mustahil pengusaha mau menggunakan layanan pelabuhan di
Aceh untuk aktivitas bisnisnya. Jika ada impor, maka wajib ada ekspor. Ini
hukum bisnis yang berlaku sejak zaman nenek moyang kita.
Kawasan
Tengah
dr Zaini Abdullah |
Pembangunan
kawasan tengah, barat dan selatan Aceh tentu harus diperioritaskan. Mengingat
selama ini kawasan itu relatif tertinggal dibanding kabupaten/kota yang berada
di lintas Medan-Banda Aceh. Pembangunan Bandara Rembele Bener Meriah merupakan solusi apik untuk memecahkan persoalan transfortasi
udara di kawasan itu. Menko Perekonomian RI Hatta Rajasa tahun lalu menyatakan
pembangunan Rembele bukan sekadar memperpanjang run way, tapi juga melengkapi hanggar
dan seluruh fasilitas bandara. Direncanakan, bandara itu bisa mendarat
pesawat sekelas Boing 737 (Serambi/18 Agustus 2013).
Kehadiran
bandara kedua terbesar setelah Bandara Sultan Iskandar Muda itu otomatis
mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan sekitar bandara. Sebut saja misalnya,
Aceh Tengah dan Bener Meriah akan mendulang pendapatan asli daerah (PAD) dari
sektor wisata. Ribuan wisatawan lokal dan mancanegara akan menikmati keindahan
Danau Laut Tawar dan gunung Burni Telong yang terkenal itu. Ditambah lagi,
hasil pertanian kawasan itu akan mudah diangkut lewat jasa transfortasi udara.
Kini, tinggal
lagi bagaimana pemerintah kabupaten/kota setempat agresif melihat potensi
ekonomi. Kreativitas bupati kawasan itu sangat menentukan kemakmuran sektor
pertanian dan pariwisata kawasan tersebut. Pembenahan kawasan wisata dan
pertanian seperti kopi, nenas, alpokat harus segera dilakukan. Jika ada
kendala, segera berdiskusi dengan Pemerintah Aceh untuk memecahkan masalah.
Kualitas Pendidikan
Muzakir Manaf |
Mutu
pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi wajib segera dibenahi. Selama
ini, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah sudah
sangat memadai. Masalah yang tersisa adalah distribusi guru yang belum merata,
kualitas guru serta kualitas manajemen sekolah. Jika tiga hal ini dibenahi,
maka kita tidak akan mendengar bahwa Aceh masuk dalam peringkat terbanyak tidak
lulus ujian nasional (UN) di Indonesia.
Doto dan
Mualem harus mengintruksikan agar Dinas Pendidikan Aceh jangan sibuk membuat
proyek fisik. Kini, saatnya membuat program peningkatan kualitas lulusan.
Pasalnya, Aceh merupakan salah satu pintu masuk tenaga kerja asing ketika
perdagangan bebas 2015 diberlakukan. Dinas pendidikan hanya memiliki waktu
setahun lagi untuk berbenah. Jika tidak, maka kita khawatir, tenaga kerja asing
akan menjadi pekerja professional sementara tenaga kerja lokal hanya menjadi security yang mengantuk di pos satuan
pengamanan.
Begitu juga
perguruan tinggi. Sebagai provinsi istimewa, Aceh memiliki sembilan perguruan
tinggi negeri. Tujuh diantaranya Universitas Malikussaleh, Universitas Teuku
Umar, Universitas Samudera, STAIN Gajah Putih, STAIN Malikussaleh, STAIN
Zawiyah Cot Kala dan Politeknik Negeri Lhokseumawe mengalami masalah serius.
Kekurangan sarana dan prasarana, kompetensi dosen yang rendah serta terbatasnya
pendanaan dari pemerintah pusat. Sedangkan Universitas Syah Kuala dan UIN Ar
Raniry sebagai kampus tertua memiliki fasilitas yang memadai.
Untuk itu,
ketika Doto dan Mualem menyetujui penegerian perguruan tinggi itu sudah
sepatutnya, Doto dan Mualem pula yang mengawal
perguruan tinggi itu menghasilkan lulusan berkualitas. Diterima pasar tenaga
kerja internasional. Memberikan beasiswa khusus untuk dosen di tujuh perguruan
tinggi merupakan langkah bijak. Saat ini, perguruan tinggi negeri itu telah
menerima mahasiswa miskin dengan beasiswa pemerintah pusat, kini mereka
kesulitan ruang kelas dan laboratorium. Maka, Pemerintah Aceh sejatinya
membantu melengkapi fasilitas itu. Agar aneuk
nanggroe nyaman belajar, meresapi ilmu pengetahuan dan setelah lulus bisa mengimplementasikannya
pada masyarakat. Tentu, kita semua sepakat, salah satu cara mengentaskan
kemiskinan yaitu melalui jalur pendidikan. Maka, mari membangun sektor
pendidikan Aceh.
Selain itu,
seluruh SKPA harus melaporkan seluruh kendala yang dihadapi pada duo pimpinan
daerah yang mengusung ikon Zikir saat kampanye dua tahun lalu. Jangan lagi menganut
mazham ABS (Asal Bos Senang). Idiom kuno itu sudah wajib ditinggalkan dan mari
realistis melaksanakan program pembangunan. Yakinlah, tak ada kendala yang
tidak memiliki solusi.
Terakhir, Doto
dan Mualem harus mengevaluasi kinerja SKPA per triwulan. Sehingga, terlihat
mana SKPA yang
berlari cepat, maka pula yang berjalan lamban, tertatih-tatih seperti kura-kura
di atas batu. Mereka yang lamban patut dipertimbangkan untuk diistirahatkan dari
jabatannya. Mengganti dengan pejabat yang lebih cepat, kompeten dan jujur agar
pembangunan Aceh bisa dikebut. Agar rakyat sejahtera dan Aceh bermartabat.
Kini dua tahun
pemerintahan Zikir telah berlalu. Belum terlambat untuk menyempurnakan program
yang telah disusun. Masih tersisa tiga tahun lagi untuk berlari kencang,
mengejar ketertinggalan Aceh dari provinsi lainnya. Agar kita sejajar dengan
provinsi di Pulau Jawa. Agar Aceh semakin berjaya.
Masriadi
Sambo
Jurnalis dan mahasiswa Pascasarjana STAIN Malikussaleh Lhokseumawe
Tulisan ini
diikutsertakan dalam lomba blog 2 tahun Zikir
@DimSambo
+ comments + 1 comments
Harrah's Casino and Hotel - Mapyro
Harrah's 제주 출장샵 Cherokee Casino 경주 출장마사지 and Hotel in Cherokee, North Carolina, is open daily 24 hours. The 속초 출장안마 casino has an outdoor 경주 출장샵 pool, a seasonal outdoor pool 태백 출장마사지 and a restaurant.
Post a Comment